Tidak peduli siapa kamu atau darimana kamu berasal, kamu pasti tertarik pada fungsi tubuh yang sedikit aneh, menjijikkan, dan jorok, yak mimin juga sama. Tapi jika semuanya dikemas dengan sains, hal tersebut bisa jadi menarik lho. Hebatnya, banyak fakta keren dan bermanfaat yang seringkali tidak dilirik karena kebanyakan orang sudah jijik saat mendengar namanya.
Kali ini Hansip Labs akan membahas tentang kotoran kita senriri. Bahasa inggrisnya poop, atau bahasa unyu’nya e’ek. Buat kamu yang lagi makan atau ngemil cuma ada dua pilihan, stop makan atau stop baca tulisan ini. haha
Seringkali sebuah kotoran digunakan untuk pembuatan kompos, tapi apa yang akan terjadi jika eek kita dikirim ke mesin pembakaran dan dibakar untuk menghasilkan energi? Perubahan iklim yang disebabkan manusia sungguh mengacaukan semuanya, alam dirusak untuk kepentingan ekonomi global semata. Apakah membakar eek kita sendiri dapan membantu permasalahan di atas?
Cekidot kita selami ilmu kotoran atau eekologi. Sebelumnya silahkan tutup hidung rapat-rapat sebelum baca lebih jauh.
Apa sih yang terkandung di dalam eek kita?
Tinja, produk limbah metabolisme semipadat dari sistem pencernaan manusia, keluar dalam berbagai bentuk dan variasi, tapi sebagian besar eek berisi air (75 persen dari total volume). Sisanya terdiri bakteri yang hidup ataupun mati, protein, serat, lapisan sel, lemak, garam, lendir yang dikeluarkan dari usus, dan beberapa tambahan tambahan – misalnya kayak dosa-dosa dari mangga hasil mencuri di pohon tetangga.
Nah pasti teman-teman bingung, jika eek kita mengandung banyak air, bagaimana bisa kita bakar? Supaya artikel ini cepat selesai mari kita asumsikan bahwa eek yang kita hasilkan kita jemur sampai kering. Ingat, asumsikan saja, tidak perlu dibayangkan.
Manusia dewasa rata-rata menghasilkan antara 100 sampai 250 gram (0,22 dan 0,55 pon) kotoran per hari. Anak-anak menghasilkan lebih sedikit per hari, tapi tidak berapa-berapanya, jadi jika disederhanakan, kita akan mengambil angka terendah yaitu 100 gram. Ini berarti bahwa hanya 25 gram (0.055 pon) dari setiap kotoran yang berupa materi padat – bagian yang nantinya benar-benar terbakar.
Mencuri gula
Jadi apakah benda cokelat padat nan aneh ini dapat dibakar untuk menghasilkan jumlah energi yang layak? Secara teknis, pembakaran apa pun dapat menghasilkan energi, tetapi beberapa hal menghasilkan lebih banyak energi daripada yang lain, dan jumlah energi yang hilang tergantung pada seberapa efisien pembakaran.
Karbohidrat banyak ditemukan di dalam kotoran, yang terbuat dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Tubuh kita mengubah karbohidrat menjadi glukosa (gula), yang terutama digunakan untuk sel-sel listrik. Pada akhirnya, itu adalah glukosa energy high-density yang kita harapkan di sini.
Karbohidrat juga mengambil bentuk – banyak gula unit terikat bersama-pati dan serat, yang hanya berasal dari makanan nabati. Dalam tubuh, tidak seperti lain karbohidrat, serat tidak dapat dikonversi menjadi gula. Kimiawi berbicara, namun, jika ini fiber yang terbuat dari selulosa (dan banyak dari itu), maka dapat-itu adalah jenis polisakarida, yang berarti sebuah molekul yang terbuat dari banyak molekul glukosa yang saling berhubungan.
Namun, hampir semua tepung dan gula akan digunakan oleh tubuh dan tidak dikeluarkan melalui eek. Setiap glukosa yang diperlukan tidak segera diubah menjadi lemak untuk penyimpanan jangka panjang, dan beberapa diekskresikan sebagai kotoran, tapi itu tidak dapat dikonversi menjadi glukosa lagi, dan tubuh menggunakannya sebagai bahan bakar dalam cara yang sangat berbeda. Sebaliknya, serat tidak dicerna oleh tubuh manusia, sehingga semua itu diekskresikan. Untuk mesin pembakaran kotoran kami, kemudian, kita dapat menggunakan serat expunged ini.
Jadi pada saat ini, kita memiliki 7.5 gram glukosa per kotoran. Glukosa membakar pasokan oksigen berlimpah untuk menghasilkan energi panas, air dan karbon dioksida. Per gram, menghasilkan 14.2 kilojoules energi. Jumlah ini diekstrak kotoran dengan baik karena itu akan menghasilkan 106.5 kilojoules energi.
Populasi dunia adalah 7.125 miliar. Jika semua kotoran mereka 100 gram/orang, 7.5 gram serat dapat dihapus dan dikonversi menjadi glukosa, dan jika glukosa ini dibakar, ini akan menghasilkan total 759 miliar kilojoules energi setiap hari. Dalam setahun, iniakan jumlah kira-kira 277 triliun kilojoules energi.
Itu mungkin terdengar seperti banyak, tetapi walaupun kita menggunakan semua kotoran manusia di dunia ini. Produksi global kotoran menjadi bahan bakar hanya memenuhi 5.6 persen dari seluruh rumah tangga Indonesia.

Connect with us